Cari Blog Ini

Senin, 24 Oktober 2011

Konseling siang ini…


Sebuah pengalaman baru, aku dapat. Bahagia, meski sederhana.. sebuah kalimat yang menggambarkan perasaanku di siang ini. Aku berhasil dalam konseling, setidaknya untuk diriku sendiri. Aku berhasil mengatasi kesulitan terbesarku, yaitu berdamai dengan diriku sendiri ketika mengetahui masalah yang dihadapi orang lain. Great!!
Siswaku, terima kasih telah menyumbang hikmah pada tumpukan pelajaran di hati Bu Dian! Konseling siang ini telah mematahkan anggapan beberapa orang bahwa “si A itu nakalnya minta ampun! Sukanya cuma buat ulah saja di kelas. Menjahili temannya, bahkan meremehkan gurunya!!
Sayang sekali, dan maaf aku tidak sependapat dengan anda Pak, Bu.. Aku lebih suka melihat anak/ siswa sebagai bibit-bibit baru potensi diri dari keunikan yang dimilikinya. Akupun telah membuktikan, ya saat konseling siang ini.. Subhanalloh, betapa dia punya kelebihan yang tak pernah aku duga sebelumnya, akupun kagum! Anak ini hanya mengalami masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja yang butuh wadah, dukungan, dan motivasi dari orang-orang terdekatnya untuk mengembangkan keunikannya.. “Bismillaah ya, nak!” ucapku dalam hati.
Aku biarkan dia bercerita bagaimana cara orangtuanya mendidik. Banyak sekali yang ia ceritakan, bahkan akupun sempat tak bisa menyela saat dia bercerita. Bagaimana jatuh bangun orangtuanya sehingga bisa seperti saat ini -baca, kaya-, serta beberapa cerita lainnya. Dari sekian banyaknya cerita yang aku dengar saat itu aku, bisa membuat kesimpulan bahwa dia hanya butuh orang yang bisa mengarahkannya, menunjukkan jalan atas harapan-harapan yang saat ini  belum mampu ia ungkapkan itu. dan aku merasa itu tugasku!
Aku tulis dalam sebuah kertas yang aku bawa saat konseling siang ini, dan aku menyuruhnya untuk membaca, “Kamu adalah harapan Bu Dian!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar